Nama MASTER BRAND secara konsep mengandung arti:

1. Brand yang menguasai kategori produk
2. Brand yang memimpin pikiran konsumen dalam membeli
3. Brand yang menjadi acuan utama kompetitor
   

Top of Mind = representasi paling tepat untuk menentukan siapa yang layak disebut MASTER BRAND.

Kami ingin menghilangkan bias dari parameter lainnya karena tidak mencerminkan kekuatan brand sehingga tidak akurat untuk mengukur kekuatan brand..

Parameter lain yang dihilangkan adalah:

• LAST USAGE : Penggunaan terakhir sangat mudah dipengaruhi promo, diskon, atau kebetulan konsumen baru saja membeli produk tersebut, sehingga tidak mencerminkan kekuatan brand dalam pikiran konsumen
• SATISFACTION : Kepuasan sangat dipengaruhi pengalaman individual—baik atau buruk—yang bersifat subjektif dan tidak stabil,
• FUTURE INTENTION : Niat membeli di masa depan sering tidak konsisten dengan perilaku nyata dan mudah dipengaruhi situasi ekonomi, promosi, atau tren sesaat.
• RECOMMENDATION : Kecenderungan merekomendasikan dapat dipengaruhi faktor gengsi sosial atau hubungan personal, bukan kekuatan brand itu sendiri
• TOM adalah parameter terbaik karena mengukur kekuatan brand secara spontan dan objektif. Brand yang langsung muncul di benak konsumen adalah brand yang benar-benar menguasai memori dan persepsi publik. Tidak dipengaruhi promosi, pengalaman sesaat, atau bias gengsi individu.

TOM menjadi indikator paling murni untuk menentukan kepemimpinan merek dalam suatu kategori.

Top of Mind menjadi dasar MASTER BRAND karena di dalamnya terkandung tiga unsur penting:

1. Brand Dominance Index – menunjukkan merek menguasai ruang memori dan pikiran publik tanpa bantuan atau stimulus.
2. Primary Recall Leadership – merek yang pertama diingat adalah yang paling mungkin dipilih, terutama dalam keputusan cepat atau pembelian berulang.
3. Mindshare Mastery Metric – menunjukkan kemampuan brand memimpin persepsi, standar kualitas, dan arah komunikasi di kategori tersebut.

Ketiga unsur ini secara ilmiah menggambarkan makna dari “MASTER BRAND”: yaitu merek yang benar-benar menguasai pikiran publik.

Tidak. Justru dengan hanya menggunakan TOM, insight yang dihasilkan menjadi lebih fokus, relevan, dan bernilai strategis.

Top Of Mind Awareness adalah indikator paling inti dalam pengukuran kekuatan merek, dan dari satu parameter ini saja sebuah brand dapat mengetahui posisi dominasi mereka, jarak dengan kompetitor, kekuatan asosiasi spontan, serta peluang memperkuat mindshare.

Selain itu, survei MASTER BRAND AWARD tetap menyertakan tiga pertanyaan pendukung, yaitu faktor pemilihan merek, faktor loyalitas, dan Customer Advocacy Index, yang akan memberikan insight pasar tambahan tanpa mengganggu objektivitas penentuan pemenang.

Jadi hasilnya bukan sedikit, justru lebih tajam dan lebih mudah ditindaklanjuti oleh pemilik brand.